Pages

Sunday, December 27, 2009

Yes, I have fears

Rasa Takut. Perasaan yang pastinya secara alamiah ada di makhluk hidup, termasuk manusia tentunya. Sekuat apapun, setegar apapun seseorang, PASTI ada rasa takut yang dia simpan dlm hati. somehow, i think fears is one thing that still humanize us. to admit it, is not the same of being weak.

so..kalo ditanya... hal apa yg aq takutkan. Aq akan coba untuk merefleksikannya di sini, daaan...mencoba untuk jujur.
1. Saya takut tikus. ini mutlak hukumnya.

beranjak ke topik yang lebih serius:
kalau mungkin orang lain bahkan takut menghadapi proses, kl aq lebih takut akan hasil akhir dari aku menjalani proses itu. apakah proses yang aq usahakan sebaik - baiknya, menghasilkan hasil yang baik juga atau tidak. kekecawaan yang itmbul, that's the thing that i can't keep up. well..dan skr aq dibuat untuk HARUS belajar bahwa, dalam prosesnya, sekalipun aku mengerjakan sebaik - baiknya, tetep hasil akhir bukan di tanganku. bukan aku yang berhak menentukan berapa nilai dari usahaku, bukan aku yang menentukan apakah hasil yang aku trima sudah adil atau tidak.

ketakutan berikutnya adalah dilupakan.
ada orang - orang yang takut ditinggal oleh orang - orang sekitarnya, dan bingung apa yang harus dilakukan bila orang - orang itu benar - benar "pergi" dr kehidupan mereka. ketakutan seperti itu pasti ada, terutama ketakutan kalo aku ditinggal keluargaku sekarang, atau keluargaku kelak. Namun yang menjadi poin utama pada hari - hari ini adalah ketakutanku saat aku dilupakan oleh orang - orang disekitarku.

ada rasa bersalah yang sangat dalam saat aku terpaksa ga bisa ikut temen-temen pergi, due to some errands. ada rasa takut aq ga tau gimana cerita mreka, ada rasa takut saat aku ternyata secara perlahan harus terhapus dari daftar "orang - orang terdekat" mereka. Hal yang aku lakukan adalah aku berusaha untuk membuat win - win solution untuk smua, di mana aku bisa bertemu dg orang - orang yang aq sayang, sambil aku juga punya waktu untuk mengerjakan kewajibanku. but, it's not easy somehow. Dan hal yang membuat "sakit" adalah karena aq seakan - akan jadi sosok yang tenggelam sendiri dalam dunianya, and misses some moments to meet all of them. Dan saat mencoba untuk diatur jadwalnya, ternyata aq adalah satu2nya yang jadwalnya paling nggak nyambung.

Perasaan takut terlupakan ini mungkin yang akhirnya memunculkan ketakutan berikutnya, yaitu takut akan apa yang dipikirkan orang lain. mungkin aq berusaha untuk menyenangkan orang, agar aq tdk terlupakan. hal ini membuatku menjadi orang yang takut untuk membuat kesalahan.

Pasti masih ada ketakutan - ketakutan lain dalam diriku that i haven't discovered it yet. aq hanya mencoba untuk menuliskan apa yang ada di kepala sekaligus mengakui bahwa Ya, aku hanya manusia yang tidak bisa apa - apa, so fragile and vulnerable without HIM.