Pages

Tuesday, June 23, 2009

Ubah hal kecil menjadi bermakna besar


Kejadian yang paling 'nempel di kepalaku tuh beberapa hari lalu. gini nih ceritanya:
Aq lagi duduk di sebuah ruangan, coz lagi menghadiri suatu acara. Biasa, namanya manusia, biar yang di depan lagi jelasin materi, tetep aja ni kepala noleh ke sana-sini. Sampai akhirnya, kepalaku noleh ke arah seorang pria yang duduk sekitar lima kursi dari aku. Tidak ada yang istimewa, dia cuma lagi nulis-nulis beberapa perkataan si pembicara di sebuah note-nya. Setelah puas noleh kiri kanan, kepalaku kembali lagi fokus ke depan.

menit-menit berlalu........

Hingga pada suatu saat, mengharuskan aku untuk berdiri dari tempat duduk. bukan hanya aku aja yang berdiri, tapi juga beberapa orang mulai lalu-lalang. Beberapa langkah dari tempat aku duduk, aku melihat ada selembar kertas kecil. Langsung ingatan di kepalaku menghubungkan aku sama kejadian beberapa menit yang lalu, yaitu saat aku mengamati seorang pria yang sedang menulis di note nya. Kertas yang terjatuh itu punya motif yang sama seperti note pria itu. Seperti ada selembar kertas yang terlepas dari note-nya. Otomatis aku langsung mengambilnya, dan hanya berpikir untuk sekedar mengembalikan pada pemiliknya.
Reaksi pria itu mungkin awalnya biasa saja, namun saat dia mengucapkan terima kasih, aku merasa ada nada keterkejutan, seperti tidak ada yang melakukan hal ini sebelumnya padanya. padahal bagi aku, mengambilkan kertas bukanlah suatu hal yang sulit. Namun aku baru menyadari, sebelum aku ngambil tuh kertas, memang orang yang lalu-lalang di tempat jatuhnya kertas memang tidak ada yang merespon atau setidaknya berhenti untuk mengamati apa yang terjatuh. mereka tidak melihat atau tidak peduli..entahlah.

Hal yang muncul kemudian di kepalaku adalah : untung tadi aku liat tuh kertasnya dia, kalo nggak, kan aku nggak tau harus 'ngembaliin tuh kertas ke siapa. Meskipun aku nggak tahu itu kertas seberapa penting buat dia.

Aku mengakui, kalo aku adalah orang yang suka mengamati. Mudahnya, aku terkadang melihat detail kecil yang kadang orang lain nggak liat. Sifat ini yang membawaku akhirnya kadang nggak sengaja melihat hal-hal yang kecil..yang mungkin nggak penting untuk diamati. Tapi sering juga beberapa saat kemudian, hal yang terjadi ternyata berkaitan dengan hal kecil yang sebelumnya aku amati. ya contohnya kejadian di atas..

Hal yang paling sering berhubungan sama pengumuman di kampus. Yah mungkin bisa dibilang aq jadi "papan pengumuman"nya temen-temen. Bukan karena aku terlalu rajin ngecek papan pengumuman..tapi emang terbiasa untuk liat hal-hal yang ada di sekitarku. Walaupun terkadang emang ada yang luput juga hehehehehe...

Aq bukan orang yang mudah memberi..aku juga bukan tipe orang yang bisa perhatian sama orang lain, walaupun memang aku seneng untuk ngobrol and punya temen baru. Aq sempat berpikir, apa yang bisa aku kasi' ke orang laen? akhir-akhir ini aku baru mendapatkan jawabannya.. terkadang perhatian n bantuan untuk orang laen nggak harus dengan perhatian yang banyak tapi sekedar basa-basi, juga bukan dengan hadiah-hadiah yang banyak n mahal. Tapi bisa dengan memperhatikan, hal-hal kecil apa yang orang lain butuh, kemudian menjawabnya... menjadi orang yang teliti, bukan cuma soal
kerjaan aja kan, setuju?

next comments in: http://www.facebook.com/home.php?#/note.php?note_id=101113847650

Tuesday, June 16, 2009

Mulutmu Harimaumu atau Mulutmu Doamu



Alkisah sekitar satu bulan yang lalu, ada lomba debat Aku Untuk Indonesiaku (AUI) di UK. Petra. Nah, salah satu juri lomba itu adalah Miss Grace (Miss G) yang juga dosen ilmu komunikasi untuk matakuliah Public Speaking. Pas hari final lomba itu, semua anak kelas Public Speaking diminta untuk dateng and nonton lombanya..kabarnya, bakal ada tugas yang dikasi’ Miss G, sehubungan sama lomba itu.. Okey..kl dipikir-pikir, emang ada hubungannya antara lomba debat (yang pake acara ngomong di depan ituuu and membantah argument lawan) sama public speaking

Pas di kelas..ternyata Miss G bukan mau kasi’ tugas sehubungan sama lomba debat AUI itu, tapiiiii….. UAS semester ini bakal dibuat gaya debat, kayak AUI gitu.. jadi ada pro and kontra 1,2,3..masing-masing ngomong minimal 7 menit, trs pake acara reply speech segala. Berhubung ni Cuma UAS, and kita-kita di kelas Public Speaking juga nggak berpengalaman dalam hal “berdebat”, jadinya nggak pake acara 7 menit segala..diganti jadi 5 menit.. fiuhhhh…… soalnyaaa…klo ngomong di bawah batas minimal (alias 5 menit itu..) bakal kena undertime yang artinya pengurangan nilai.

Pengurangan waktu blm memberi banyak kelegaan, soalnyaaaa…kita masih blom tau apa yang bakal jadi topik kita ntar pas debat. Topik bakal kita dapet pas hari H, setengah jam sebelum kita tampil. Jadi di rumah yg bisa dilakukan adalah….baca semua Koran, nonton semua siaran berita, dengerin semua radio…perbanyak ilmu sosial pokoknya. Aq n temen2, yang jumlah totalnya 6 orang, memutuskan untuk “membelah diri” jadi 2 kelompok, anggotanya kita putuskan dg diundi. Akhirnya dapetlah kelompok vivi, monche, and Karin, trs klompok satunya ada levina, henry, and aq.

15 Juni 2009….satu hari menjelang UAS public Speaking.
Perasaan: dag dig dug.. semua Koran rasanya selalu dibaca, semua berita selalu diikutin, tapi rasanya kok nggak cukup kuat yang ada di kepala. Kalo aq secara pribadi, hal yang “nempel” di kepala kebanyakan ttg UNAS. Soalnya emang lagi happening banget..dari yang kecurangan, unas ulang, pro dan kontar pelaksanaan unas, angka kelulusan, tingkat kelulusan, banyak deh pokoknya. Sampe tidur pun nggak tenang..soalnya mikir, siapa yang bakal jadi lawan tim ku besok, topik apa yang bakal di dapet, and maju urutan berapa. Aq and lev berharap sih maju belakang-belakang, jadi kan yang nonton udah nggak seberapa banyak, and ada waktu cukup banyak buat ngilangin tegang.

16 Juni 2009…Hari di mana Debat berlangsung.
Pagi-pagi, aq udah berdoa terus dlm hati, biar tenang.
Jadwal seharusnya ujian jam 10.30, tapi aq n henry udah muncul di kampus dari jam 09.00. Biasa, mempersiapkan diri buat ‘ntar debat..bermodalkan setumpuk Koran sebulan terakhir, kami duduk di slasar C. baca sana..baca sini..highlight sana..highlight sini.. tapi tetep aja kepala rasanya kok nggak penuh-penuh sama berita yang dimuat. Satu hal yang tetep ada di kepalaku, yaitu tentang UNAS!
‘Nggak lama, muncullah temen2ku.. kita ( tim ku and tim nya vivi, yg notabene emang temen deket alias 1 geng) ribut bertanya-tanya, sapa yang jadi rival kita ntar..trus topik apa yang bakal kita dapet.. urutan ke berapa kita bakal maju. Demi menghibur diri, kita guyon:

“eh rek (maklum, anak Suroboyo, jd pake “rek”), moga2 kita saling lawan ya…kan enak, lawan temen sendiri”.

Jujur, kita beneran khawatir mikir “siapa yg jadi lawan”, soalnya kalo lawannya emang “ciamik” and udah biasa debat, kemungkinan besar kita kalah hahahaha…apalagi ada 1 kelompok yang emang kita highly avoided, soalnya emang klompok TOP MARKOTOP hihihi…Selama menunggu menit-menit ujian, kita sih udah pasrah, and baca Koran-koran yang setumpuk juga sekenanya.

Akhirnya tibalah waktunya untuk ambil undian urutan maju, nentuin kita klompok brapa, skaligus menentukan siapa lawan kita. Levina, dr kelompokku, ngambil 1 kertas. Henry, lev, and aq udah deg-degan kira kira kita dapet nomer urut keberapa.. ternyata kita dapet nomer 6. fiuuhh..untunglah, cukup belakang. Keinginan pertama terpenuhi. Pertanyaan berikutnya, sapa yang jadi lawan kita.. ternyata…guyonan kita juga manjur. Lawan kita ya “bolo dewe”atau temen sendiri alias tim nya vivi, monce and Karin hahaha…no nepotism, ingat..kita melalui proses yang normal, yaitu UNDIAN, nggak pake tuker-tuker sgala.

Dikelas, kita duduk manis nunggu giliran. Kelomppok demi klompok maju..kita awalnya Cuma nonton and ngamatin. Fiuh, untung lawan “bolo dewe” jadi nggak seberapa tegang haha..soalnya kan udah kenal sama “tim lawan”. Aturan di kelas adalah, begitu sepasang tim selesai debat, langsung diumumkan sama Miss G, siapa yang menang dalam debat itu. Waktu kita nunggu itu, guyonan kita adalah “gimana kalo ntar kita ternyata seri? Hahaha..” dari kelompok sebelum-sebelum kita, nggak ada yang namanya seri. Selalu menang and kalah.

Tibalah waktunya kelompok kita berdua ambil undian buat topik debat…daaannnnn pas undian dibuka, ternyata topiknya adalah tentang UNAS!! Hahaha… gileeee…aq yakin ini bukan kebetulan. Dari awal yang kita semua “ributin” adalah tentang UNAS, sampe yang ada di kepala, mayoritas juga tentang UNAS. Eeehh..ternyata kelompok kita berdua dapet topik debat tentang UNAS. Vivi,monce,and Karin sebagai pro. Henry, levina and aku jadi kontra..no cheating.. jelas nggak mungkin curang, kita ambil undian yang tergulung dengan rapi di sebuah toples kecil.masak kita mau baca satu-satu dulu semua kertasnya? Hohoho…
Akhirnya, dimulailah waktu untuk “case building” masing-masing tim untuk nyusun argument. Setumpuk Koran yang udah dibawa and semua yang kita pelajari akhir-akhir ini ternyata nggak sia-sia hehe…

Selesai waktunya case building, majulah 2 klompok ini untuk berdebat tentang UNAS. Semua menjalankan tugasnya dg baik.. meskipun tegang semua, tapi udah deh, yang penting kita usaha. Tibalah hasil akhir, dimana Miss G mengumumkan hasilnya.. dan hasilnya ternyata beneran SERI huahahaha.. inget, no setting before.. masak mau janjian sama miss G and bilang “miss, ntar kita seri aja ya..nggak pake menang kalah”. kan nggak mungkin. Itu murni penilaian dari Miss G.

ternyata apa yang kita ucapkan, kita harapkan, sekalipun itu lewat guyonan, beneran jadi kenyataan semua hari ini hahaha.. mulai dari urutan maju yang “rada belakang”, lawan yang ternyata “bolo dewe”, topik debat yang tentang UNAS, sampe hasil debat yang ternyata beneran SERI hahaha.. THX GOD!!!

Ingat..apapun yang kamu ucapkan, itu juga bisa jadi kenyataan. Jadi apakah selama ini “Mulutmu Harimaumu, atau Mulutmu Doamu”?


next comments in: http://www.facebook.com/profile.php?id=777196683&v=app_2347471856&ref=profile#/note.php?note_id=98564352650