Pages

Tuesday, August 31, 2010

Flashback ke Pacuan Kuda : Kuda dan Para Pawang

Me With Fanny Lesmana, M.Med.Kom
Me With Desi Yoanita, S.Sos

Twitter.. Facebook.. BBM, dan media online lain yang isinya anak – anak Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) UK. Petra isinya tentang skripsi atau proposal skripsi. Ini berlaku pastinya untuk mahasiswa angkatan 2006 dan 2007.

Ada yang putus asa…

Ada yang santai – santai..

Ada yang tetap optimis..

Macem – macem deh. Proses dari proposal skripsi sampe skripsi memang rasanya kayak ngemut permen yang manis, asem, asin, sambil naik rollercoaster yang muter-muter nggak karuan, sambil cuacanya gentian panas-ujan. Yah, dibayangin sendiri aja hehe.. But believe me, someday you will recall this moment, smile, and say “I had passed it thru”.

Buat temen-temen, beberapa postingan bersambung tentang pacuan kuda mungkin bisa membantu kalian untuk tetap optimis. Secara garis besar, postingan itu isinya tentang perjalanan proposal skripsi, kerjaanku, sampe skripsi, dan akhirnya taraaa..aku udah menyelesaikan semua. Semuanya itu dalam waktu satu semester, bahkan skripsi dalam waktu satu bulan dari bab satu sampe lima.

Dalam postingan itu, aku mengandaikan aku adalah kuda, yang sedang berpacu di lintasan skripsi..dan Tuhan sebagai Pengendaraku. Aku sepenuhnya mempercayakan langkah kakiku pada Pengendaraku, dan tugasku adalah berlari sekuat tenagaku, mengikuti arahan-Nya, sambil menggunakan kacamata kuda.

Seperti cerita sebelumnya juga, ada dua pembimbingku: Fanny Lesmana (yang saat tulisan ini dibuat sudah bergelar M.Med.Kom :p) dan Desi Yoanita, S.Sos (Soon to be M.Med.Kom).

Tidak pernah habis rasa syukurku pada-Nya karena sudah memberikan dua pembimbing yang luar biasa. “Cerita Perjuangan” kami di pacuan kuda ada di cerita – cerita sebelumnya. Ada yang belum aku bahas, yaitu gimana ceritanya mendapatkan mereka sebagai pembimbing tuh seperti “impian yang jadi kenyataan” hahaha..

Latar belakang kedua dosen pembimbingku ini adalah komunikasi massa, khususnya jurnalistik. Sedangkan aku, berlatar belakang komunikasi korporat, yaitu Public Relations. Kalau dipikir-pikir, sampai kapanpun juga ‘nggak bakal ketemu. Aku pernah nyeletuk asal, duluuu jauh sebelum aku berkutat sama yang namanya proposal skripsi, entah kedua dosenku ini inget ato nggak..

“Kira-kira, judul skripsiku apa ya, biar dibimbimbing kak Fan sama Miss Desi?”

hehe.. yah,secara pribadi, memang kami dekat..dan, buat aku sendiri, aku udah anggep mereka kayak kakak-kakakku sendiri.

Seiring berjalannya waktu, Kak Fan (panggilanku untuk Fanny Lesmana, M.Med.Kom) nambah ngajar tentang komunikasi organisasi. Gitu juga sama MD (panggilanku untuk Desi Yoanita, S.Sos), yang akhirnya juga ngajar komunikasi interpersonal. Kalo’ dua matakuliah ini, baik anak komunikasi massa maupun anak komunikasi korporat pasti dapet. Jadi yah, bisa dibilang ini matakuliah core.

Akhirnya hari demi hari berlalu, bulan demi bulan, dan tibalah waktunya aku ngerjain proposal skripsi. Singkat cerita, setelah melalui berbagai macam proses, akhirnya ditetapkan judulku adalah “Komunikasi Interpersonal antara Human Resource Department dengan Karyawan dalam Penyampaian Kabar Buruk di RS. XYZ Surabaya”. Pada hari pengumuman nama dosen pembimbing, taraaa… lihatlah, dua nama dosen ini yang tercatat sebagai pembimbingku. See, mulutmu adalah doamu, dan Thx God karena udah mengabulkan doaku =)

Karena kepercayaan mereka, aku bisa mengumpulkan skripsi tanggal 24 Mei 2010.

Karena bantuan mereka aku berdiri di auditorium pada tanggal 6 Agustus 2010 sebagai salah satu wisudawan UK. Petra.

Karena kasih sayang dari mereka, penghargaan cumlaude aku dapatkan. Mungkin mereka nggak in charge dalam setiap matakuliah yang aku jalani, tapi dukungan dan inspirasi dari mereka yang ikut mewarnai hari-hariku selama empat tahun di Fikom UK. Petra.

Satu hal yang paling penting.. karena pengabdian mereka, bukan hanya aku yang diberkati, tapi juga anak-anak Fikom lainnya.

Thx kakak-kakakku tersayang…love you.

Pesan buat temen-temen yang lain:

Berpikir positif.. dengan begitu, kamu seperti menarik hal – hal positif untuk “mendekat” padamu.

Sunday, August 8, 2010

Teruntuk Orang Tua ku...


Jumat, 6 Agustus 2010. Pk 14.00
Dimulailah acara Wisuda ke - 58 Universitas Kristen Petra Surabaya Shift Ke-2 yang berarti juga adalah giliran untuk Jurusan Ilmu Komunikasi untuk melangsungkan prosesi wisuda di auditorium UK. Petra, lantai 2 Gedung EH.

Aku bersama beberapa anak komunikasi yang sudah "nongkrong" sambil heboh foto-foto di lantai 1 pun mulai menyiapkan diri untuk naik ke tempat acara berlangsung. Mengantri masuk bersama para orang tua, kami pun akhirnya memasuki auditorium.

Saat masuk ke dalam auditorium, otomatis kepalaku "tolah-toleh" sambil mikir "papa mama duduk mana ya?". nggak lama ada suara yang manggil "Cha!". Ternyata itu mama, yang lagi manggil sambil melambaikan tangannya supaya aku bisa langsung keliatan mama duduk di mana. Mama, papa, dan om ku (yang juga hadir waktu aku wisuda) duduk di barisan paling depan di kursi untuk orang tua, yang posisinya berada tepat di belakang para wisudawan ilmu komunikasi. Aku waktu itu duduk di baris kedua dari belakang, di kumpulan wisudawan ilmu komunikasi.Jadi antara orang tuaku, dan aku, hanya dipisahkan 1 baris kursi wisudawan fikom.

Memasuki ruang wisuda, aku masih bisa ketawa - ketawa, masih "ngerumpi" sama temen-temen lain. Maklum, fikom..(fakultas ilmu komunikasi) kami seringkali terlalu akrab hahaha..Hingga akhirnya sekitar pukul 14.30, MC (Master of Ceremony) membuka acara. Setelah itu jajaran senat yang terdiri dari rektor dan dekan semua fakultas memasuki auditorium. Diiringi musik instrumen yang mengalun dengan megah,jajaran senat memasuki ruangan dengan menggunakan baju toga, lengkap beserta topinya. Mudahnya, aku akan menggambarkan seperti suasana sekolah Hogwarts Harry Potter, di mana setiap murid dan gurunya menggunakan jubah hitam panjang.
waktu jajaran senat memasuki ruangan.. jujur, yang terlintas di kepalaku "Cieee.. Dekanku emang kereeeen.... ". Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Felicia Goenawan, S.E., M.Si menggunakan baju toga hitam panjang, berjalan dengan senyum, dan tentunya ada topi toga on her pixie hair. FUNKY! KEREN! and still..Looked so Actively Smart :)

Setelah acara resmi dibuka oleh rektor UK. Petra yaitu Prof. Ir. Rolly Intan, M.A.Sc., Dr.Eng. Kami lanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang kemudian kami lanjutkan dengan menyanyikan Hymne Petra. Sulit dipercaya, mungkin ini adalah kali terakhir kami secara resmi menyanyikan Hymne Petra setelah kurang lebih empat tahun di Petra. Masih terbayang jelas di kepala kami para wisudawan saat pertama kami belajar Hymne Petra adalah saat masa orientasi Petra yang disebut P3KMABA, tepat empat tahun yang lalu. Saat ini justru kami menyanyikan untuk yang (mungkin) terakhir kalinya secara resmi.

Acara kemudian dilanjutkan dengan rangkaian pembuka, mulai dari penyampaian Firman Tuhan, persembahan dari Paduan Suara Universitas, singkat cerita tibalah saat prosesi pemanggilan wisudawan satu per satu untuk ditahbiskan. Dimulai dari deretan pertama berdiri. Aku waktu itu masih santai, mengingat aku duduk di deretan keempat. Deretan pertama adalah mahasiswa jurusan sastra, dilanjutkan dengan mahasiswa teknik, lalu mahasiswa fikom. Deretan amahsiswa fikom dimulai dari deretan ketiga. Saat deretan kedua berdiri, temen-temen fikom yang duduk di deretan ketiga sudah mulai panas-dingin. Kami yang duduk di deretan keempat pun ikutan "spaneng" alias tegang. Padahal sebelumnya saat gladi bersih, kami bisa menguasai diri dengan baik.

Akhirnya tiiba juga giliran mahasiswa fikom yang di deretan ketiga untuk berdiri dan maju. giliran aku dan temen - temen yang di deretan keempat bener-bener jadi tegang mendadak. tegang ini mungkin lebih karena, kami secara resmi akan berdiri, berjalan naik ke atas panggung, ditahbiskan oleh dekan dan rektor kami, dengan disaksikan orang tua kami. Aku khususnya, tegang karena takut akan melakukan kekonyolan. misal, karena tegang kesandung rok kebaya, atau jangan-jangan lupa salaman sama rektor. eaaaa...
Waktu aku berdiri, akan menuju tangga panggung, aku menoleh ke arah keluargaku. Mereka sih ketawa-ketawa dengan tampang yang seolah - olah berkata "gaya, mau diwisuda". Saat aku sudah ada di pinggir tangga, lagi - lagi aku menoleh ke arah mereka. Aku hanya melihat papa seperti melambaikan rendah tangannya. satu demi satu tangga aku naiki, dan taraaa..tibalah aku di pinggir panggung. "HAAAHH".. hela napas ku dapat kurasakan. Entah kenapa, rasanya saat aku berdiri di pinggir panggung, aku seakan-akan ingin bilang "Pa, Ma, sebentar lagi secara resmi aku mendapatkan gelar sarjanaku, dan ini semua untuk kalian".

Tidak lama MC pun memanggil namaku, dan aku pun melangkahkan kaki menuju dekanku untuk pemindahan tali di topi toga, diiringi dengan tepuk tangan dan sorakan dari teman-teman fikom. Kami mahasiswa fikom memang berjanji, saat SETIAP wisudawan fikom dipanggil, kami akan bertepuk tangan sebagai tanda ucapan selamat dari masing-masing kami untuk temen kami. Setelah dari dekan, aku menuju ke rektor UK. Petra, bersalaman dengan beliau, dan turun dari panggung. Setelah turun dari panggung, aku tidak kembali, tapi melanjutkan jalan ke arah luar auditorium. Di sana, aku dan rekan-rekan mahasiswa lain yang mendapat gelar aktif berprestasi dan cumlaude akan dipersiapkan, untuk nanti kami masuk kembali dan menerima penghargaan dari wakil rektor dan rektor.

Berjalan dari arah panggung menuju luar auditorium, aku melewati mamaku. Tidak ada kata yang bisa terucap melainkan sebuah tawa lebar dari aku untuk mama, begitu pula dengan sebaliknya. Air mata karena haru masih dapat ditahan dan aku melewati mama, namun dalam hati ingin rasanya aku mengucapkan "AKHIRNYA MAA!!"

Di luar, kami para wisudawan cumlaude dan aktif berperstasi dibariskan lagi sesuai urutan kami. Lalu dimulai dengan wisudawan aktif berprestasi berbaris memasuki ruangan lagi.. setelah wisudawan aktif breprestasi dipanggil satu per satu, dan foto bersama jajaran senat, dilanjutkan dengan wisudawan cumlaude. aku pribadi diizinkan Tuhan untuk bisa berada bersama wisudawan cumlaude lainnya. Kami para wisudawan cumlaude dibagi dalam tiga kloter. Aku berada di kloter kedua.
Kloter pertama berjalan memasuki ruangan. Nama mereka dipanggil satu per satu untuk diberikan tabung emas oleh wakil rektor, dan bersalaman dengan rektor, lalu menempati posisinya untuk foto. Lagi-lagi para wisudawan fikom bersepakat, setiap wisudawan fikom yang meraih cumlaude atau aktif berprestasi dipanggil, mereka akan bertepuk tangan, namun kali ini juga dibarengi dengan berdiri. yaah..bahasa asingnya, standing ovation gitu.
setelah kloter pertama, tibalah waktunya kloter kedua untuk memasuki ruangan.
Diiringi dengan instrumen megah, aku melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan. Saat memasuki ruangan, lagi-lagi aku melewati orang tuaku. Ada rasa dalam hati yang ingin mengatakan "Ma, Pa, ini aku masuk lagi, untuk mendapat penghargaan, dan ini semua juga karena doa dan dukungan kalian". Dengan rasa berdebar-debar (lagi) aku pun berbaris, menunggu giliranku untuk menaiki panggung.

Setapak demi setapak, anak tangga demi anak tangga aku lewati, dan inilah aku sedang berdiri di bibir panggung. Ketika MC menyebutkan namaku, jurusanku, dan IPK ku, aku pun melangkahkan kaki menuju tengah panggung dimana wakil rektor dan rektorku berdiri untuk bersalaman memberi selamat, dan (Lagi-lagi) diiringi dengan tepuk tangan dari teman-teman wisudawan fikom. Setelah itu aku melangkahkan kakiku menuju ke panggung kecil tempat wisudawan cumlaude berdiri, tepat di belakang jajaran senat, untuk foto bersama.

Yak, saat inilah yang paling berat. kenapa?
karena inilah saat di mana aku akan berdiri, menghadap teman - teman wisudawan, menghadap ke orang tua dan omku, aku mengangkat tabung sebagai tanda cumlaude dan foto bersama wisudawan cumlaude lain di kloter kedua. Berat rasanya harus menahan air mata bahagia dan haru. Pa, Ma, ini yang bisa aku persembahkan buat kalian. Aku tau papa mama percaya bahwa aku memberikan yang terbaik, sekalipun misalnya aku tidak menerima predikat cumlaude. Tapi dengan penghargaan ini, ada rasa bahagia karena aku bisa memberikan "Bonus" untuk keluargaku, khususnya papa mama.

Prosesi wisuda pun dilanjutkan dengan pemanggilan wisudawan cumlaude kloter ketiga, sambutan dari wakil wisudawan, dan rektor. Singkat cerita, setelah prosesi wisuda berakhir, kami para wisudawan diberikan kesempatan foto bersama dosen di jurusan kami. Setelah itu acara foto-foto pun berlanjut di luar ruang wisuda bersama dengan teman-teman lain yang menunggu di luar ruang wisuda.

Pa, Ma, acha tau ini bukanlah suatu akhir. Ini adalah sebuah awal dari langkah hidup selanjutnya. Acha bersyukur acha diberi kesempatan oleh Tuhan untuk membanggakan dan membahagiakan papa mama. Setiap langkah dan keberhasilan, tidak lepas dari doa, semangat, dukungan baik secara materi, jasmani, dan rohani dari papa mama. Terima kasih untuk doa yang tidak pernah putus untuk acha.