Pages

Sunday, July 1, 2012

Sikat Gigi aja Harus Move On


Sayup - sayup dalam tidurku dapat kudengar kedua anjingku menggonggong. Semakin lama terdengar semakin nyata, hingga akhirnya kepalaku mulai dapat mengambil kesimpulan kalau ini sudah pagi, dan anjing-anjing benar-benar menggonggong. Bukan hanya mimpi.

Yeah,entah bagaimana caranya setiap jam lima pagi kedua anjingku kompak untuk menggonggong, yang akhirnya itu seperti alarm alami yang kumiliki di rumah. Akupun mulai curiga,jangan - jangan mereka pernah menemukan jam tangan bekas, lalu menguburnya entah di sebelah mana di halaman rumah, dan belajar cara membaca jam. Mereka memang sangat pintar untuk mengenal waktu, namun yang mereka tidak tahu adalah : INI ADALAH HARI LIBUR!!

Dengan (sangat) malas aku pun mengumpulkan sisa-sisa kesadaran yang masih berserakan antara alam mimpi dan nyata. Ada rasa aneh di bagian wajahku, terutama mulut. Rasanya kaku sekali untuk digerakkan. Setiap aku mencoba membuka mulut, ada rasa nyeri yang timbul di bagian dalam pipi sebelah kananku. Bila aku menutup mulutku, seakan-akan aku seperti bisa melihat pipi kananku sedikiiitt mmbengkak.

Dengan langkah gontai namun diliputi rasa penasaran dan didukung dengan rasa sakit yang mengganggu, aku pun menuju cermin di kamar. Setibanya di depan cermin, kubuka mulutku dan bisa kulihat bagian dalam pipi kananku memerah.
" Aneh ", pikirku. Aku mulai berpikir dan mencari beberapa kemungkinan penyebab memerahnya bagian ini, namun hasilnya nihil.
Yah, bagaimanapun juga hidup harus terus berjalan yang berarti walaupun sakit, tapi aku tetap harus dan perlu makan. Rasa nyeri hanya sedikiiittt memengaruhi nafsu makan, jadi di hari pertama ini aku bisa makan dengan sedikit tenang sambil berharap esok hari akan lebih baik.

Hari kedua, rasa nyeri semakin menjadi. Saat aku melihat ke cermin, misteri mulai terjawab. Aku bisa melihat seperti bintik putih di bagian dalam pipi kananku. AHA!! itu dia! sariawan! Ada perasaan lega yang terbersit, karena HANYA sariawan. Namun juga timbul pertanyaan. " kok bisa?"

Kalau ditelusuri, aku sangat jarang sariawan sejak dari kecil. Kalaupun akhirnya sariawan, itu karena enggak sengaja tergigit atau tertusuk sesuatu waktu makan yang akhirnya melukai bagian dalam mulut.

Saat jam makan pagi pun terbuka lagi sebuah kenyataan, kalau sudah muncul satu sariawan lagi di bawah lidah. Aarrghh! kenapa ini sariawan tiba-tiba berkomplot untuk tiba-tiba eksis. untung mereka enggak begitu mengikuti tren, yaitu buat semacam boyband atau girlband yang anggotanya sekarang bisa se-RT. Cukup duo aja.

Cukup dua sariawan untuk membuat nafsu makan dan bicara berkurang. Jangankan bicara, mau senyum aja pipi rasanya kaku. Makanan enakpun kenikmatannya sedikit berkurang (walaupun tetap aja enak). Suatu hari sambil makan siang dengan perlahan, akupun berpikir sebab munculnya sariawan yang tiba-tiba unjuk diri, padahal konsumsi vitamin juga oke.

Tiba-tiba aku teringat beberapa hari sebelum ini aku mengganti sikat gigiku. Tampaknya sariawan-sariawan ini muncul seiring dengan masa penyesuaian diri dengan sikat gigi baru. Dasarnya mulut udah nyaman sama struktur sikat gigi yang lama, dia pun protes waktu kenalan sama sikat gigi baru. Bulu sikat gigi baru masih kaku, jadi menusuk ke sana-sini.

Sambil melamun (dan merenungi sariawan yang muncul), akupun jadi berpikir "mungkin ini yang namanya Move On". Seiring dengan terkenalnya istilah galau maka Move On alias melanjutkan hidup, juga ikut terkenal. Biasanya orang yang galau, adalah orang yang susah melanjutkan hidup setelah melalui hal yang berat, misalnya berpisah dengan orang yang disayang.

Baiklah, kuanggap ini caranya mulutku untuk move on. Dia masih melalui masa berat setelah kupisahkan dari sikat gigi lama, dan akibatnya dia galau dengan cara muncul sariawan yang akhirnya membuat enggak napsu makan. Persis seperti orang patah hati kan?

Bagaimanapun dalam hidup, kita harus terus move on. Ada hal-hal yang harus dilepas untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Mungkin yang harus kita lepas adalah orang yang kita kasihi, entah bagaimana caranya. Bisa juga itu adalah pekerjaan lama kita yang kita sudah merasa nyaman, atau mungkin barang-barang kesayangan yang harus kita relakan,entahlah. Bagaimanapun tidak ada yang mudah dengan yang namanya penyesuaian dengan hal baru tapi harus dilakukan. Seperti sikat gigi yang harus diganti setiap tiga bulan sekali,  untuk kesehatan. Bisa aja terus pakai yang lama, tapi fungsinya tidak maksimal dan malah menyebabkan sakit yang lebih parah. Buat apa diteruskan kalau hanya akan merusak diri?