Berawal dari sebuah tugas matakuliah, Perkembangan Teknologi Komunikasi (Pertekom) di semester 3, terciptalah sebuah blog "Tasha: The stories go as the world goes". i was thinking, it wasn't more than just an assignment. My lecturer asked the students to create our own blog.
Blog.. a familiar word that I've heard since i was in high school. Means since 2003-2006. But i never..ever.. paid serious attention to this "invention". For me, I'd rather talking, speaking than writing.
Duluuu..sebelum ada blog, sebenernya "sedikit" suka nulis, dan aku menyalurkannya lewat "notes" salah satu jejaring sosial, Friendster. Seiring dengan aku menutup Friendster ku, maka lenyap juga segala tulisanku, and still.. i haven't considered myself as a writer or blog-lover.
Seiring berjalannya kuliah Perketekom, blog ini pun sedikit demi sedikit terisi. lagi-lagi, ini terisi karena "disuruh" oleh dosen.
Di semester yang sama, aku juga sedang menjalani matakuliah "Teknik Mencari dan Menulis Berita" (TMMB). Dari judul matakul ini aja, udah keliatan kalo isinya pasti tentang tulis - menulis, yaah..jurnalistik gitulah, and i gave up easily. Maksudnya, jadi tulisanku ga' ada "taste" nya dan aku memaklumi, karena hal yang ada di kepala adalah "hellooo, saya ga suka nulis".
Selepas pertekom, dengan sukses blog ini terlantar dengan sempurna. Sampe' akhirnya semester empat, entah karena apa, muncul niat untuk update blog. Dimulailah cerita tentang perjalanan matakulaih desain web, trus cerita magang ku yang pertama di sebuah perusahaan. Just for fun aja..mengisi waktu.. sampai akhirnya ternyata ada beberapa orang yang baca and kasi komen. ada yang komen diblog, ada yang komen langsung, ada yang komennya lewat wall FB.
Sejak itu, aku mulai membiasakan diri untuk menulis. Bukan untuk suatu keharusan, tapi karena ingin menceritakan sesuatu, tapi nggak mungkin cerita satu persatu ke semua orang. Kadaaang..kalo lagi happy, ato justru lagi bad mood, ato lagi dapet ilham/pemikiran baru, aku bisa merasakan sebuah kelegaan kalo udah nulis di blog. Bisa juga waktu lagi "sibuk" berkutat dengan pemikiran sendiri, menulis membantu aku untuk mengeluarkan satu persatu kalimat.
Hal ini mungkin sulit aku lakukan kalo sambil "ngomong", karena kalo kita udah "ngomong", misaaall ada yang salah kata, atau kurang pas..sulit untuk kita tarik lagi. masak kita mau hipnotis semua orang untuk melupakan kalimat kita? yeah..communication is irreversible. kalo menulis, aku bisa belajar untuk menyusun satu persatu ide yang ada di kepala, hingga jadi sebuah susunan kalimat yang menggambarkan keseluruhan isi kepala & hati.
Menulis adalah..obat sakit kepala..
Begitu mood udah naik turun, banyak pikiran, atau ada kejadian tak terduga, curhatnya ya melalui menulis.
Menulis itu kalo aku gambarkan, kayak orang lagi mual, pengen muntah..trus akhirnya sukses keluar. (sorry for being "groosss")
Menulis..mungkin bisa mengurangi resiko terkena penyakit stroke atau depresi. karena buat aku, dengan nulis, semua perasaan, kesel, sedih, senang..bisa tersalurkan.
Menulis adalah cara refleksi diri. Kadang waktu aku lagi nulis sesuatu yang jadi pemikiranku, tiba-tiba di tengah nulis, bisa muncul ide baru..atau jawaban baru..yang buat aku pribadi membuka "jendela" ke sebuah pencerahan.
Menulis itu seperti melukis. aku pengen menggambarkan hal - hal yang aku alami, dan emosi yang aku rasakan.
Menulis adalah sebuah kejujuran. Pada saat aku menulis, aku hanya berusaha untuk menyalurkan apa yang aku rasakan. Lebih baik aku tidak menulis apa yang tidak aku rasakan, daripada aku menulis apa yang tidak aku rasakan.
Hal yang terus aku pelajari sampai sekarang adalah bagaimana membuat "menulis adalah memberkati".
Seiring berjalannya waktu.. yaa blog ini jadi sedikit lebih "layak" karena isinya udah diupdate.. =) thx buat semua yang udah kasi komen, walaupun komennya nggak di sini. ada yang di Wall FB, ada yang di nOtes FB, ada yang ngomong langsung. Semoga apa yang aku tulis juga bisa berguna buat semua yang baca. ooh iya, note tambahan.. merupakan hal yang bijak untuk bisa mempertimbangkan apa yang pantas atau enggak untuk kita tulis kalau akan kita publikasikan =)
Kalau memang itu untuk koleksi pribadi aja , yaah semacam diary, itu merupakan hak kita sepenuhnya. tapi kalau sudah dipublikasikan, sudah lain lagi aturan mainnya. Sekalipun menulis lebih bisa "diedit" daripada sebuah kata-kata yang sudah terlontar, tapi ingat bahwa ujung pena pun bisa lebih tajam dari sebilah pisau..yah walaupun dalam hal ini, kita nggak pake pena..;)
Friday, July 23, 2010
Friday, July 9, 2010
Keep On (Your) Track
Nyaris tengah malem, BlackBerry (BB) ku bunyi.. biasa, kalau malem intensitas penggunaan BB memang sedikit lebih tinggi. Soalnya kalo siang, umumnya orang udah sibuk sendiri-sendiri. Sedangkan kalo malem, waktunya santai – santai, nonton DVD atau TV untuk refreshing.. atau mulai ngelamun, merenung dari kejadian – kejadian sepanjang hari. Ujung-ujungnya, ambil BB, hp, ato telepon, trs mulai cerita-cerita sama temen untuk diskusi, tanya pendapat, atau sekedar cerita karena pengen didenger. Ahh.. ini juga salah satu pesan tambahan.. biasanya kalaaaauuuu yang curhat adalah cewek, bukan berarti dia sedang minta nasehat, minta komentar. Dia hanya punya satu tujuan, ingin didengar.
Gitu juga waktu hari Rabu, 7 Juli 2010. Aku lagi asik nonton TV waktu tiba-tiba BB ku bunyi. Aku lupa jam berapa, sekitar jam 11 malem kalo nggak salah. Yak, dan saat itu aku juga tahu kalau sesi curhat dimulai, saatnya dokter cinta buka praktik. Buat aku pribadi, asik-asik aja terima curhatan temen. Seperti waktu itu juga asik-asik aja. Singkat cerita, sesi curhat lanjut terus sampe jam setengah dua pagi. Dari hasil setiap cerita temen-temen, aku hanya ingin merangkum gambaran yang aku terima, and something that comes from my mind out.
Kadang, setelah berdoa untuk bisa ketemu the right one, kita akhirnya jadi “peka” kalo ada lawan jenis yang mendekat. Terus mulai mencocokkan “benarkah dia?” .
Yaa beberapa, yang memang sudah pas dengan waktu Tuhan, memang ketemu The truly right one, tapi ada juga yang (masih) meleset.
Kenapa kadang kita bilang dia mungkin adalah orang yang tepat? Mungkin karena kita mikir “iya, soalnya kalo diliat dia jalan searah sama kita”. Kalo dari gambar ini, kita bisa liat ada track 1, 2 and 3. Mari kita berandai – andai kalo kita ada di track pertama. Trus kita tertarik sama si dia di track nomer 2, trus (missaaall) mikir “kayaknya dia ini the one ku. Soalnya kita searah.. lihat deh, jalurnya dia sama aku, punya tujuan yang sama”.
Tapi mungkin kalo aku ngeliat dari sisiku, dari pemikiran si anak kecil yang juga masih belajar ini, aq mungkin memunculkan satu gambar lagi..
Dari gambar ini, yang aku pengen bilang..
Mungkin bukan orang yang kita lihat jalan searah sama kita, tapi orang yang juga ada di track yang sama kyk kita, hingga someday berdasarkan waktunya Tuhan, kita bisa “ketemu” atau yaahh.. “berpapasan”. Aku mengartikan track ini sebagai visi, passion. Munggkkiin..kita nanti ketemu sama orang yang visi nya beda, ato sekarang lagi sama orang yang visi n pandangannya beda sama kita. Tapi bukan berarti kita ada di lain track.
Contoh: A punya visi, passion, untuk bergerak dalam hal-hal yang menyangkut keluarga. B, punya visi untuk bergerak dalam hal – hal yang menyangkut lansia. Nah, IF they were really meant to be together, mungkin saat mereka sudah berkeluarga, mereka bisa melayani, mendamaikan keluarga-keluarga, mengajarkan bagaimana anak dan cucu, bagaimana hidup melayani orang tuanya, kakek-neneknya. Entahlah, banyak hal yang dapat dikerjakan bersamaan. Yah istilahnya kalo perusahaan tuh merger.
pada saat kita ada di track 1 atau 2 atau 3, kita noleh kiri-kanan, kita bakal ngeliat ada orang - orang yang searah sama kita. Tapi searah bukan kita nanti akan sampai di tempat yang sama. Orang yang akan berhenti di tempat-tempat yang sama dengan kita, adalah orang yang berada di jalur (track) yang sama dengan kita sekalipun tampaknya arahnya berlawanan. postingan ini hanya sebuah penggambaran, bukan untuk menggurui. Aku pun masih belajar dan terus menggali mengenai hal yang paling mendasar: aku ada di track mana?
Gitu juga waktu hari Rabu, 7 Juli 2010. Aku lagi asik nonton TV waktu tiba-tiba BB ku bunyi. Aku lupa jam berapa, sekitar jam 11 malem kalo nggak salah. Yak, dan saat itu aku juga tahu kalau sesi curhat dimulai, saatnya dokter cinta buka praktik. Buat aku pribadi, asik-asik aja terima curhatan temen. Seperti waktu itu juga asik-asik aja. Singkat cerita, sesi curhat lanjut terus sampe jam setengah dua pagi. Dari hasil setiap cerita temen-temen, aku hanya ingin merangkum gambaran yang aku terima, and something that comes from my mind out.
Kadang, setelah berdoa untuk bisa ketemu the right one, kita akhirnya jadi “peka” kalo ada lawan jenis yang mendekat. Terus mulai mencocokkan “benarkah dia?” .
Yaa beberapa, yang memang sudah pas dengan waktu Tuhan, memang ketemu The truly right one, tapi ada juga yang (masih) meleset.
Kenapa kadang kita bilang dia mungkin adalah orang yang tepat? Mungkin karena kita mikir “iya, soalnya kalo diliat dia jalan searah sama kita”. Kalo dari gambar ini, kita bisa liat ada track 1, 2 and 3. Mari kita berandai – andai kalo kita ada di track pertama. Trus kita tertarik sama si dia di track nomer 2, trus (missaaall) mikir “kayaknya dia ini the one ku. Soalnya kita searah.. lihat deh, jalurnya dia sama aku, punya tujuan yang sama”.
Tapi mungkin kalo aku ngeliat dari sisiku, dari pemikiran si anak kecil yang juga masih belajar ini, aq mungkin memunculkan satu gambar lagi..
Dari gambar ini, yang aku pengen bilang..
Mungkin bukan orang yang kita lihat jalan searah sama kita, tapi orang yang juga ada di track yang sama kyk kita, hingga someday berdasarkan waktunya Tuhan, kita bisa “ketemu” atau yaahh.. “berpapasan”. Aku mengartikan track ini sebagai visi, passion. Munggkkiin..kita nanti ketemu sama orang yang visi nya beda, ato sekarang lagi sama orang yang visi n pandangannya beda sama kita. Tapi bukan berarti kita ada di lain track.
Contoh: A punya visi, passion, untuk bergerak dalam hal-hal yang menyangkut keluarga. B, punya visi untuk bergerak dalam hal – hal yang menyangkut lansia. Nah, IF they were really meant to be together, mungkin saat mereka sudah berkeluarga, mereka bisa melayani, mendamaikan keluarga-keluarga, mengajarkan bagaimana anak dan cucu, bagaimana hidup melayani orang tuanya, kakek-neneknya. Entahlah, banyak hal yang dapat dikerjakan bersamaan. Yah istilahnya kalo perusahaan tuh merger.
pada saat kita ada di track 1 atau 2 atau 3, kita noleh kiri-kanan, kita bakal ngeliat ada orang - orang yang searah sama kita. Tapi searah bukan kita nanti akan sampai di tempat yang sama. Orang yang akan berhenti di tempat-tempat yang sama dengan kita, adalah orang yang berada di jalur (track) yang sama dengan kita sekalipun tampaknya arahnya berlawanan. postingan ini hanya sebuah penggambaran, bukan untuk menggurui. Aku pun masih belajar dan terus menggali mengenai hal yang paling mendasar: aku ada di track mana?
Subscribe to:
Posts (Atom)