Kamis, 30 September 2010 aku terbangun dengan rasa janggal di mata. Mata rasanya beraaat (ah kalo ini sih memang sindrom semua orang. Mata selalu terasa sangat amat berat waktu awal - awal bangun). Berat di mataku kali ini beda, karena dapet ketambahan "bonus" rasa sakit. Langsung kepikiran "hadeeeh, kenapa ini?". Langsung kedua kaki kupijakkan ke lantai, dan beranjak ke depan kaca. Hasilnya... *jeng jeng jeng* mata kiri membengkak.
Konsultasi melalui telepon pun kulakukan dengan salah seorang dokter mata kenalanku,dan akhirnya tercetuslah nama sebuah obat. Dari referensi beberapa pihak yang juga pernah mengalami hal yang sama, maka akhirnya meluncurlah aku ke apotik. Kubeli obat dengan semangat '45, berkeyakinan segala sesuatunya akan lebih baik dalam waktu 2 - 3 hari. Selain itu, ada lagi tambahan obat cina pemberian seorang sahabat dan tampaknya memang cukup ampuh.
hari pertama... lewat.. hasilnya : bengkak
hari kedua.... lewat... hasilnya : masih bengkak disertai diare (yang notabene adalah efek dari obat cina)
hari ketiga hingga kelima lewat.. hasilnya: tetep bengkak. walaupun sudah nggak separah hari-hari awal yang mengakibatkan bengkak menyeluruh di mata. paling nggak, sekarang bengkaknya sudah sedikit "terarah", cuma di ujung mata kiri.
o'o..ada apa ini? Padahal aktivitas masih menumpuk. Jangankan buat keluyuran, untuk baca atau ngeliat lama - lama aja rasanya udah "aduhaaaii".
Pemikiran berikutnya, "okay, gimana caranya bisa keluyuran dengan mata yang asimetris?" walaupun sekarang memang lagi zamannya mode asimetris, but..if it happened to our eyes because of illness, it wasn't cool at all.
Well, thx Lord for the thing named "eyeliner". Dengan berbagai cara, kucoba menutupi bengkaknya. Tapi tetep aja, yang namanya ditutupi, mau gimana pun juga tetep keliatan. Selain eyeliner, kacamata jadi sahabat terdekatku. Memang pada dasarnya aku harus menggunakan kacamata karena minus dan silindris di mata, hanya saja aku baru menggunakannya pada saat - saat tertentu. Semenjak sakit, kacamata hanya lepas dari mataku cuma waktu tidur.
Akhirnya setelah satu setengah minggu bengkak tanpa kejelasan, sampailah pada keputusan akhir : Ke dokter mata untuk menyembuhkan "hal-yang-kukira-timbilen" ini. Dengan jurusnya, dokter pun memberikan beberapa obat. Dari obat tetes, sampe obat minum. hasilnya: nihil. Oke, permasalahan dengan mata ini bikin stress. Soalnya tiap hari susah mau melihat dengan bener, dan otomatis bikin kepala gampang pusing & berat karena untuk bisa melihat jelas aja harus "ngotot".
Banyaknya obat ternyata tidak menghasilkan apapun. Akhirnya langkah selanjutnya pun ditempuh: operasi kecil. Tepat dua minggu setelah bengkak awal muncul, yaitu tanggal 14 Oktober 2010 di"lenyapkanlah" bengkak di ujung mata sebelah kiri. HUAHAHA..SAATNYA SAKIT INI MENEMUI AKHIR DARI KEBERADAANNYA!
okay, tidak ada yang bisa diceritakan mengenai bagaimana proses operasinya. Bukan karena aku dalam kondisi tidak sadar waktu dioperasi, melainkan karena aku sepenuhnya sadar sewaktu dokter melakukan segala hal pada mataku. Percayalah, tidak ada dari bagian itu yang ingin kalian dengarkan lebih lanjut =p
Penyebabnya simple.. infeksi. Infeksi karena udara kotor, tangan kotor yang memegang mata, lalu terjadi pembengkakan, penyumbatan, dan menghasilkan sebuah gumpalan asing sehingga cara menghilangkannya pun juga harus dengan cara yang luar biasa. Bukan hanya dengan obat - obatan biasa.
so, bagaimana hari - hari awal setelah operasi? aku harus membiasakan diri melihat hanya dengan satu mata. mudah? enggak. Nabrak sana - sini? iya..
*to be continued to : Jagalah Mata,Jangan Kau Nodai (Part Deux)
No comments:
Post a Comment