Pages

Sunday, April 19, 2015

A letter to my man

Dear My Man, 

We met not by coincidence,
We knew each other not by accident.
HE has set our path entwined to each other. 

I hope I will still be with you until all my hair turns grey, 
When All the wrinkles on my face appears, 
When my body turns to be bigger or skinnier,  
When I laugh and smile with you at our backyard/front yard if we have any,
When we have tea time in the evening, enjoying the sunset.

We will reminisce the moment when we first met, 
We will have phone call with our kids & grandkids, asking how they are going. 
Or we will be waiting for them to visit us. 

I know it won’t be easy days to come, 
But I hope we won’t give up to each other. 

Thank you for bringing out the best in me, 
You are like a treasure, I once thought hard to find, even almost impossible. 
But now you are here, you are real.
I hope, you will be the one who make me believe that perpetual love really does exist in this world.

Saturday, January 10, 2015

maju - mundur cantik

Terima kasih pada syahrini, salah satu artis / sosialita Indonesia yang mengenalkan istilah "Maju- mundur cantik". Mungkin kalau boleh, istilah ini bisa kita buat sebagai terjemahan bahasa Indonesia untuk istilah "Gagal Move - On".

Mari kita samakan persepsi bahwa dalam hal ini, maju-mundur cantik adalah dalam konteks universal. Bukan hanya sekedar berkutat masalah hubungan, atau apapun itu. Sudah terlalu banyak ulasan dan bahasan tentang hal itu, saya juga sudah cukup jengah mendengarnya, jadi mari kita sepakati bahwa kita beralih pada pandangan yang lebih luas.

Apa yang membuat orang menjadi maju-mundur? bertekad untuk melangkah, namun pada akhirnya menemukan dirinya kembali ada di titik yang sama. dari banyak dalih yang mungkin diajukan, mungkin kita bisa ambil satu hal yang mungkin adalah faktor utama. Rasa Takut.

ketakutan seseorang untuk mencoba kembali sebenarnya mungkin bukan mengetahui bahwa hasil akhirnya ada kemungkinan untuk gagal, tapi takut bahwa dalam prosesnya ia melakukan satu langkah salah yang sama, sehingga kemungkinan untuk gagal akan timbul lagi. Adalah sifat alami manusia untuk merasa aman saat ia tahu apa yang akan dihadapi, dan ia dapat memprediksi hasil akhirnya.

mungkin bagi sebagian orang menghadapi rasa bersalah adalah suatu ketakutan tersendiri. ada perasaan menyesal karena ada hal yang seharusnya ia lakukan tapi tidak dilakukan, atau sebaliknya.
  
Pada akhirnya ternyata suatu tantangan besar bagi bagi masing - masing orang adalah untuk mengubah "maju-mundur cantik" nya menjadi "maju terus pantang mundur". seberapa mampu seseorang meyakinkan dirinya untuk memantapkan langkahnya.

Pada fase apa hal ini muncul?
pada usia berapa kita harus menghadapinya?


setiap hari, setiap saat kita mulai membuka mata sampai akhirnya kita menutup hari.

Wednesday, December 31, 2014

Highlight of 2014

oh hey.. here we are at page 365 of 365 from the book of 2014.

what chapters did I have in this book?
here's the short summary to sum up!

1. jack-in-the-box
you would never know what was truly inside the box. once a button was pressed,  you found out it was a box full of sweet treats, or......... a pandora box.

2. Found and Lost
what was once found, then lost. i was found, then i was lost.
something i found, something i lost.

3. Sisterhood
girls can fake a laugh, but they can't fake their tears.

4. certainly uncertain
hey.. the only thing that is certain is the uncertainty itself.
sadly, as a human, we loathe the uncertainty..something like grains of sands, which will slip through our fingers easily

5. Go Big or Go Home!
after all the one-way-struggle so far, two options remain: Go Big or Go Home.
maybe the 365th of 2015 will reveal the answer......

Happy New Year 2015

Tuesday, November 25, 2014

Guru itu bukan profesi

Guru bukan sebuah profesi!
Sebutannya saja pahlawan tanpa tanda jasa
Penghargaan apa yang diharapkan?


Sekitar lebih dari 2 tahun yang laluaku adalah guru
Kecintaan kepada anak – anakkesukaan untuk mengajarkenapa tidak digabungkan saja?
Pemikiran awal mungkin hanya semudah itu.

Sekitar 1,5 tahun menjadi guru, ada beberapa hal yang kusadari:
Menjadi guru itu bukan mengajarkan materi ilmiah yang tertulisdi bukumelainkan mengajarkan pola berpikir mengapa sesuatu terjadi.
Menjadi guru itu bukan mengajarkan pelajaran sosialmelainkanmengajarkan bagaimana hidup bersosialisasi..
bagaimana setiap orang menjalankan perannya dan memberi arti dalam hidup
Menjadi guru itu bukan menunjukkan siapa yang berkuasasiapa yang harus dipatuhimelainkan mengajarkan bagaimana hubungan seharusnya terbangun.

Menjadi guru bukan hanya mendidik muridtapi juga mendidik diri sendiri.
Bagaimana caranya kita bisa berpengaruhbukan melalui kekuasaantapi dari kedekatan personal.
Bagaimana caranya mengajarkan nilai – nilai kehidupan pada murid – murid melalui teladan.
Bagaimana ketulusan hati seorang anak kecil bisa mengajarkan banyak hal yang sudah termanipulasi oleh orang dewasa.
Bagaimana kamu mengartikan maksud seorang anak kecil dari gerak tubuhdari tawa merekadari setiap tangisan mereka karena keterbatasan mereka untuk mengutarakan maksud mereka selain melalui ekspresi nonverbal mereka.


Mungkin ketika ditanya, “Apa sih yang kamu dapatkan waktumenjadi guru?”
Ada jawaban yang menurut saya paling utamadiingat oleh murid..sesederhana itu, dan seberharga itu

Bisa dibilang menjadi guru bukan pilihan… 
Menjadi guru itu panggilan

Guru itu bukan sekedar profesi, melainkan sikap hati.

Once you’re a teacher.. you are forever a teacher deep down in your heart. 

Selamat Hari Guru Nasional 2014 – 25 November 2014.

Monday, October 27, 2014

Two Sided - Sword

Memang benar, segala sesuatu pasti akan berujung pada sebuah penyelesaian.

tapi kalau kamu mau tau bagaimana kualitas seseorang,
lihat dari bagaimana caranya menyelesaikan apa yang perlu diselesaikan.

terlepas apakah yang perlu diselesaikan adalah tanggung jawab yang diembannya, atau kesalahan yang dibuatnya.

ada yang mungkin tampak tidak peduli, namun diam - diam dapat menyelesaikan dengan baik. Ada cara yang mungkin tidak perlu semua orang lihat, tapi ia tahu pasti bagaimana cara yang ia ambil dapat berujung pada sebuah penyelesaian yang jelas. sayangnya, tipe seperti ini mungkin susah ditemukan, karena umumnya yang tampaknya tidak peduli ternyata memang benar tidak peduli.

Ada yang awalnya tampak seperti seseorang yang main - main belaka, namun ternyata justru ia lebih berani daripada seseorang yang tampak seperti bersungguh - sungguh sejak awal. Ia dapat mengungkapkan apa yang ada menjadi keputusannya, namun terkadang apa yang diputuskannya bukanlah hal yang mudah bagi pihak - pihak yang berkepentingan.

ada yang mungkin tampak lemah, disepelekan, voiceless, namun ternyata suaranya lebih lantang dari apapun.
dengan gagah ia menghampiri tantangan tersebut, dan menyelesaikannya dengan jelas. ia tahu di mana ia harus berdiri dan menentukan sikapnya.

Ada yang tampaknya begitu banyak berwacana, namun saat "meja digebrak", tidak ada sepatah katapun yang keluar dan memilih untuk mengalihkan permasalahan, berharap dengan adanya pengalihan, maka permasalahan lama dapat dianggap selesai begitu saja.

Ada yang mungkin seperti mau untuk menyelesaikan, namun berujung pada "let's see where it leads me into". Hasil akhirnya? berharap segala sesuatu mengalir dengan tenang menuju tempatnya masing - masing.
Berapa lama? tidak tahu. ia akan berlindung dibalik dalih waktu. Dengan harapan bila waktunya datang, maka penyelesaian akan muncul dengan sendirinya.

Kalau ditanya, saya termasuk yang mana, hanya satu yang saya tahu, saya tidak suka sesuatu yang terlalu berlarut - larut dan bertele-tele tanpa kepastian.

Ketahuilah bahwa caramu menyelesaikan sesuatu bagaikan pedang bermata dua namun dengan efek yang berbeda bagi tiap-tiap individu yang terlibat.

bisa jadi menyakitkan bagi dirimu sendiri dan orang lain. Tidak menyenangkan, tapi mungkin cukup adil bagi semuanya. 

bisa jadi menyakitkan bagi dirimu sendiri, namun baik bagi orang lain. Berkesan mulia, namun saya cukup yakin hanya sedikit populasi yang menganut paham ini bagai tayangan-tayangan di layar kaca dan novel. Penggambaran ini mungkin lebih cocok untuk penggambaran tentang kasih sayang orang tua kepada anak. Saya percaya bahwa kasih mereka tulus, tidak egois.

yang terakhir adalah alternatif yang semua orang pasti familiar. Cukup egois, namun sering terjadi.  menyenangkan bagi dirimu, namun berat bagi orang lain.
Kamu dapat meredam kemarahan, namun kamu tidak dapat mengobati kekecewaan.
Kamu dapat menghibur wajah yang sedih, namun kamu tidak dapat mengembalikan kepercayaan.
Kamu dapat tertawa bersama, namun kamu tidak dapat memulihkan hubungan yang telah rusak.



Kembali lagi pada pertanyaan, saya termasuk yang mana?
saya rasa yang dapat menjawabnya dengan tepat adalah orang - orang yang saya bahagiakan dan orang - orang yang saya kecewakan.

Wednesday, April 24, 2013

This is me now.


How it felt  when Nobody stood there to see you in person and listened, when everybody said they would catch your back.
Oh yeah people say that technology overcome all the distance. Yeah..you say.
Would it help you to understand?
You wouldn’t understand every single tear that dropped ‘cause i missed the ones that i loved
You wouldn’t understand the moments when i didn’t want to talk about anything, but i just need someone to sit next to me. Just sit and accompany me.
You wouldn't understand how my days are packed up in suitcases , and move from a place to place
You wouldn't understand the times as I got to my room, my door closed right behind my back, and in a sudden all I know that i'm alone. 
You wouldn’t understand the minute i’m staring blankly just because i have no clue about what to do or what to feel.
You wouldn’t understand the sadness inside when i’m remembering the good times
You wouldn’t understand how i miss to get home soon, right after office hour without dealing with the crazy traffic.
You wouldn’t understand the second i just closed my eyes and wished it would last just for a while and then i’d be home.
You wouldn’t understand how many times i said to myself , “if only i was there with them”.
You wouldn’t understand how it felt when i’m drowned into things to do, and i needed a space to break.
You wouldn’t understand how everthing just coming, but didn’t have anyone to talk to in person, pat me on the back and saying “it’s gonna be okay”.
You wouldn’t understand the fear inside when it comes to weekend, and i just spend my weekend in vain at home just because i have no one to go with
You wouldn’t understand how i missed to awake every morning and know that i’m home, with all the routines every morning, then my lousy and lazy dogs are barking to anyone who’s passing by .
You wouldn’t understand the fear i feel inside everytime my phone rings, and it shows numbers from hometown. The fear of feeling vulnerable just because i know that everytime i pick-up the phone, i will be longing for coming home.
You wouldn’t know how it feels to imagine my dreams, but then I realized I can’t carry along all I’ve had, so i just had to start let things go one by one. Slip through my fingers just like grains of sand, when all i wanted to do was to hold it in my hands tightly.
And Yes.. you wouldn’t understand how i try to manage myself to survive and adapting.
When someone saying “you’ve changed!”
You can’t expect  to be fine..you can’t expect me to face the day like nothing has changed.
Being misunderstood is just a small part of what i’ve been struggling for.

At last..as i said before in my Bio...I’m flawed... I made mistake..and I’m sorry. I can’t be perfect for everyone, but at least i’m trying to bring out the best in me. This is me now. 

Monday, October 29, 2012

A Teaspoon of Happiness #3



Di suatu hari, di mana para karyawan diberkahi long weekend karena adanya hari libur sebelum akhir pekan, berbagai macam pilihan untuk menghabiskan akhir pekan pun dilakukan orang-orang. Mulai dari bersantai di rumah bersama keluarga, maupun keluar kota. Aku memutuskan untuk tetap tinggal di rumah. Sempat terbersit rasa sesal dan kesal karena satu dan lain hal, sehingga hanya bisa berdiam diri di rumah selama liburan.
Di hari libur itu, papa datang dari tugas luar kotanya. Aku dan mama yang akan menjemput papa di bandara. Demi menghindari macet bila melalui jalan di suatu kawasan, kami pun memutuskan untuk melalui jalan tol menuju bandara. Jalan kosong..lengang..dan lancar. Akhirnya tibalah kami di sebuah loket tol. Pada saat membayar, si bapak penjaga pos mengulurkan tangan, memberikan karcis sambil bersenandung ringan dan melakukan goyangan kecil dengan kepalanya. Saat karcis sdah selesai diberikan, dan uang biaya tol telah di tangannya, ia tersenyum dan berkata “terima kasih”, lalu tampak sekilas ia kembali menggoyangkan kepalanya dan sayup-sayup terdengar ia kembaloi melanjutkan nyanyiannya yang kemudian terdengar semakin sayup-sayup seiring dengan melajunya mobilku dari loket tol.
“kamu liat, dia malah harus kerja waktu semua orang lagi seneng-seneng liburan. Gitu ya nyanyi-nyanyi bahagia gitu”. Ujar mama padaku.
Dan aku terdiam dengan rasa kagumku pada Sang Bapak….