Pages

Monday, October 29, 2012

A Teaspoon of Happiness #1



Aku memandang angka yang tampak pada layar Handphone. 21.00.  Pesta pernikahan yang kudatangi menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Para undangan telah banyak yang meninggalkan tempat pesta. Mengingat pesta diadakan pada Minggu malam, banyak yang memutuskan pulang lebih cepat karena harus bekerja keesokan harinya.
Aku masih duduk di kursi, sambil menanti giliranku untuk berfoto dengan sang mempelai. Tampak piring-piring dan gelas-gelas kotor tergeletak di atas meja-meja yang tersedia. Taplak meja tidak lagi tampak dalam posisi sempurna seperti semula. Posisi kursi tampak acak di dalam ruangan. Serpihan kertas bekas dari confetti juga tampak berserakan di lantai pesta yang tertutup karpet.
Sambil duduk dengan ekspresi wajah yang sudah susah tersenyum, aku melepas sepatuku dengan hak (heels) setinggi sekitar 9 cm. Rasa nyeri mulai terasa di bagian ujung kaki, akibat bobot seluruh badan tertumpu di bagian depan kaki.  “Ahh..gimana bisa itu artis-artis cantik di film bahkan lari-lari pake hak tinggi”, ujarku dalam hati. Sambil menunggu dengan kelelahan dan mengistirahatkan kaki, aku mengamati para petugas yang mulai mengangkat piring-piring dan gelas-gelas kotor dari meja-meja.
Mataku tertuju pada seorang laki-laki yang mengenakan seragam, Ia tampak sedang membungkuk di samping meja, mengambil piring di atas meja lalu membawanya dari meja. Tingginya mungkin sekitar 160 cm. Pada saat ia berbalik ke arahku, aku sedikit terkejut dengan penglihatanku…dari wajahnya, kutebak usianya pasti masih belasan. Namun…. Yang lebih membuatku terkejut adalah…
Ia berjalan dengan membawa piring kotor, sambil menyanyi riang dan ringan, serta ayunan langkah yang mengikuti ritme lagu yang ia nyanyikan.
Bila aku melihat ke seluruh ruangan..masih banyak piring dan gelas kotor yang harus ia bereskan. Masih banyak taplak meja kotor,yang juga harus ia angkat. Sedangkan aku, tinggal duduk menunggu giliran foto lalu pulang.
Bila aku melihat ke arah jam, kurang lebih sekitar 4 jam ia sudah bekerja di acara ini untuk melayani setiap tamu. Sedangkan aku, tinggal berdiri karena konsep acara standing party, menikmati jalannya acara dan hidangan.
Tapi apa yang keluar dari mulut remaja laki-laki tersebut? Sebuah nyanyian.

1 comment:

Wen said...

" Rasa nyeri mulai terasa di bagian ujung kaki, akibat bobot seluruh badan tertumpu di bagian depan kaki."

Baru tahu aku kalo pake high heels ternyata seperti itu....hehehehe....Thanks for a teaspoon :)